Jumat, 03 Oktober 2014

SESEORANG YANG DEWASA TIDAK AKAN MENYALAHKAN ORANG LAIN





Pernahkah kalian merasakan memiliki ruangan pribadi sebagai tempat kalian bekerja seakan kalian adalah bos? Ruang besar dan hanya anda yang berada di ruangan itu? Yahh.. Aku merasakan ini sekarang. Aku bahagia sebahagia-bahagianya. Walaupun ini bukan ruang pribadiku. Aku hanya sebagai asisten dosen, dimana dosen ini jarang berada di kantor ini karena dia memiliki banyak pekerjaan lain.


Inilah alasan kenapa aku sangat bersyukur kepada Tuhanku. Dia tahu yang aku butuhkan. Dia tahu aku membutuhkan pekerjaan, dan Dia berikan pekerjaan ini. Dia tahu aku tidak suka dengan keramaian, aku senang memiliki privasi, dia berikan pekerjaan ini. How good is my God! :)

Tetapi saat kebahagiaan ini hadir, muncul lagi masalah baru. Yeahh, hidup ini memang tidak bisa lepas dari masalah. Sejujurnya, aku dengan jujur tidak tahu dimana letak kesalahanku untuk masalah ini. Aku nggak tau aku salah apa, mengapa mereka menyalahkanku untuk hal baik yang aku lakukan. Tidak mereka memiliki rasa empati? Mengapa mereka begitu egois untuk hal ini? Seandainya mereka tau gimana susahnya mengeluarkan mobil untuk wilayah yang penuh dengan motor berserakan. Mereka tidak tau kesusahan yang dialami pemilik kosku saat mengeluarkan mobil karena terganggu oleh motor mereka. 

Inisiatif ini sudah aku lakukan sejak awal aku memiliki motor. Aku memberikan duplikat kunci motor kepada pemilik kosan agar saat motorku mengganggu jalan masuk keluar mobilnya, dia bisa dengan mudah memindahkannya. Mungkin hanya kunci motorku yang dimiliki olehnya. Sejujurnya aku nggak tahu ini masalah yang sangat besar buat pemilik kosan, sehingga dia meminta kunci motor teman kosanku yg lain beberapa hari yang lalu.

Yang menjadi masalah, saat pemilik kosanku meminta kunci motor kepada mereka, dia memintanya dengan sedikit kasar. Satu sisi mereka tidak mau memberikan kunci motor karena khawatir akan keamanan motornya, dan disisi lain mereka mengeluh karena sikap pemilik kos saat meminta kunci tersebut. Sejujurnya apa yang mereka takutkan, jika terjadi sesuatu dengan motor mereka, pemilik kos pasti akan bertanggung jawab. Setelah mereka tahu aku adalah awal dari pembuat ide tersebut dengan memberi kunci motor kepada pemilik kos, mereka menyalahkan aku. Mereka mengatakan aku penyebab mereka dimarahin sama pemilik kos. Sehingga sejak saat itu mereka menjauhiku.

Dulu tempat yang paling nyaman buatku adalah kamar kosku. Aku betah seharian tidak keluar keluar kos, karena aura kosku kemarin baik. Nah sekarang aku merasa aura yang buruk di kosku. Malas rasanya tinggal berlama-lama di kos.

Satu hal yang membuatku kuat. Aku tidak salah dan apa yang harus kutakutkan? Seburuk apapun perlakuan mereka, aku tidak takut. Karena kebenaran akan muncul. Cepat atau lambat mereka pasti tahu alasan apa yang membuatku memberikan kunci motor kepada pemilik kost. Seandainya mereka bisa nyetir, mereka akan tahu kesusahan pemilik kos saat mengeluarkan mobil karena terhalang motor mereka.

Aku sudah pernah berada di posisi ini sebelumnya. Banyak orang menjauhiku karena menyalahkanku. Tidak tahu sampai saat ini mereka sudah sadar atau belum. Belajar dari pengalaman sebelumnya, aku masih bisa melewatinya walau dengan perlakuan orang-orang yang belum dewasa yang sesuka hati menyalahkan orang lain padahal mereka tidak tahu apa-apa.
 
Pelajaran penting yang kudapat adalah tidak semua yang benar itu dikatakan benar oleh orang lain. Banyak kebijakan Jokowi yang diterima oleh orang dan ada juga yang tidak bisa menerimanya dengan sudut pandangnya sendiri. Begitu juga aku, ideku mungkin baik untuk pemilik kos, tapi mungkin tidak baik untuk teman kos ku dengan alasan pribadi yang egois menurutku. 

Aku tahu, Tuhan berada dipihakku. Dia akan menemaniku walau mereka menjauhiku. Terimakasih Tuhan... Masalah ini membuatku semakin dekat denganMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar